kepada
siapa kita mesti memaki?
alangkah pandir kita tak tahu
wakil-wakil kita
andalan-andalan kita di es em pe te
nyata-nyata tak sanggup bendung naiknya es pe pe
semburlah ludah!
tapi jangan ke tempat sampah
engkau tentu tahu
sampah tak pernah marah
dan dalam diri mereka hanya ada nanah
itulah yang mereka rasa indah
hanya sayang
kita tak sanggup meludah
Sialan!
kenapa kita tak bisa marah?
para pahlawan pun hanya julurkan lidah
prinsip penjilat
adalah bayang masa depan indah
namaku
namamu
nama kita
apalah artinya?
ingin bendung ketidak adilan
kesadaran ingatkan pada rapuhnya kekuatan
Jayapura, 5 November 1992
Back to:
Index
Karya 1989-95
|