untuk apa
kukatakan
sebab kita sama tahu
kita benci kesombongan
kita tak suka penindasan
kita menghindari permusuhan
kita menghargai hak asasi
kita menghargai jiwa ksatria
kita mendukung aktivitas
kita mendukung kreativitas
bahkan kita 'tahu'
mereka bijaksana
kita mungkin sama-sama bosan bicara dan
mendengar
kita pilih kebaikan tuk jadi manusia
sejati
kita pilih saling bantu karena kita sadari kemanusiaan
kita pilih saling menghargai karena kita sadari
kemanusiaan
bahkan kita pilih kemenangan
karena sama-sama ingin mencapai puncak
kita mungkin terlampau bosan
atas segala kepura-puraan
padahal kita sama tahu
ingin bicara
namun kau tak mau dengar
ingin mendengar
namun kau tak mau bicara
mari sama-sama
kuncilah telinga
biarkan jiwa dipenuhi gengsi dan kesombongan
atau bijaksana karena takut tersaingi
atau tak saling bantu
karena tak ada nama kita di sana
untuk apa kukatakan
aku bosan bertanya
karena 'mereka' bukanlah manusia picik
ataukah ini yang mereka namakan 'kebijaksanaan'?
padahal nyatanya
idealisme dikebiri sendiri
sudahlah
jangan kau katakan hari ini milikmu
sebab esok hari masih milik kita
seperti juga kemarin
dan kita adalah milikNya
untuk apa kukatakan
kita sama tahu
kemenangan saat ini milik semua
dan kekalahan tiada arti
karena kita ikhlas
ayolah semua
buanglah segala pamrih
buanglah segala keangkuhan
buanglah segala kesombongan
buanglah segala kepura-puraan
karena semua justeru
akan menyakiti mereka
untuk apa kukatakan
aku tak ingin kau seperti mereka
yang pura-pura membantu
padahal ada pamrih
gengsi demi nama
aku pun tak ingin kau seperti mereka
pura-pura beri bimbingan
pada adik mereka
padahal jiwa diliputi ketakutan
pamrih
padahal pula mereka percaya padaNya
kini
mari sama-sama melangkah
mudah-mudahan cinta menerangi kita
mudah-mudahan cinta kian tertanam
untuk apa kukatakan
kita sama-sama tahu
untuk apa kukatakan
kita sama-sama bijak
namun mari sadari
bahwa itu semua
tidak sebaik
dari yang kita duga
Jayapura, 4 April 1993
Back to:
Index
Karya 1989-95
|