Lewat Suara
(Kepadamu Yang Mungkin Sahabatku)

aku takut bicara
tentang persahabatan
ketika banyak kisah terdengar
tentang 'runtuhnya'
dan kusaksikan
betapa banyak arti yang 'hilang'

hari ini kucari sahabat
dan 'engkaupun' datang
Benarkah ini?
ataukah 'hanya halusinasi'?
sebab Esok hatimu Pergi
Tinggalkan aku
dan Berkata:
'aku bukan sahabatmu'

Pergilah jika itu Maumu
di sini aku akan menunggu
seorang sahabat datang
lewat suara hati
lewat hati nurani
bukan lewat 'wujud' diri
dan kubutakan mataku
agar Hatiku Tak Pergi
agar hati Kami bersatu di sini

Pergilah!
aku tak ingin lihat wujudmu
Di sini aku bersama Tuhanku
yang terbaik bagi diriku

Pergilah!
aku bosan melihat topeng
di wajahmu, di wajahku
'kan kucari sahabat
bersama dalam kepolosan
bersama butakan mata

Pergilah!
dan bercermin
betapa 'buruk wajahmu!'
di balik topeng itu
di balik pembungkus indah
yang sadarkan aku
hingga ku pergi diam-diam

Pergilah!
yang kucari hanya sahabat
yang tak bedakan aku dan mereka
tanpa prasangka dan fitnah
dan kian kusadari
betapa aku 'kalah'
saat kucoba berjalan
dalam kepolosan, ketulusan
dan kejujuran
"Tetapi Ini Tetap Jalanku"
dan mungkin 'Bukan Jalanmu'

Jayapura, 27 Juli 1993

Back to:
Index Karya 1989-95