tertawalah
seperti aku
betapa lucu kenyataan
komedi ciptaanNya
ataukah tragedi?
kusadari
dunia berikan malu dan gengsi
dalam jutaan pamrih
tapi itu bukan lagi milikku
karena jiwa kering dan tandus
bikin aku haus
butuhkan siraman
tak apa meski cuma mimpi
betapa kosongnya
yang kumiliki cuma keberanian
serta keyakinan
itulah anugerahNya
tak punya kekuatan
karena belenggu ini
tak punya semangat
karena belenggu ini
terperangkap dalam lingkar mimpi
maafkan
aku tak mampu lepaskan cengkeraman
tanpa kau buka belenggu ini
dalam 'harga diri' yang tak mati
maafkan
aku tak kan pernah
-- karena tak mampu
isi kekosongan dengan yang lain
tapi jangan kau isi dengan pamrih
sebab di sini ada harga diri
bukan gengsi
lebih baik hadapi kenyataan
maafkan
karena ini kenyataan
tapi sejati
ikhlas ku terbelenggu
ikhlas ku terus bermimpi
ikhlas kumiliki tak pasti
ikhlas ku dalam lingkar ragu
ikhlas kau tak mengerti
atau pura-pura tak tahu
mudah-mudahan ada semangat
dan kau mengerti
dan kau lebih berani
Jayapura, 11 Mei 1993
Ingin
I,
Ingin II, Ingin III, Ingin IV, Ingin V
Back to:
Index
Karya 1989-95
|